my photos

my photos
satu scooter sejuta saudara

Selasa, 07 Desember 2010

“Kapan Aku Mulai Menulis”

Akhir-akhir ini aku merasa hidupku tak memiliki tujuan, merasa sangat hampa, sering terdiam dan enggan berkomunikasi dengan orang lain. Tidak ada hal yang yang bisa ku lakukan untuk diriku sendiri apalagi untuk orang lain.

Sampai pada suatu hari ketika membuka Facebook aku membaca catatan seorang sahabat dengan judul “Ayah, Kenapa Engkau Tidak Menulis?” karya “Holy Adibs” yang menceritakan keluhan seorang anak kepada ayahnya yang dianggapnya memiliki pengatahuan lebih dibanding orang lain, akan tetapi pengetahuannya hanya disimpan dalam otaknya sendiri dan tidak dibagikan kepada orang lain melalui sebuah tulisan. Sedangkan anaknya meyakini kata pepatah “yang ditulis akan abadi, yang terucap akan berlalu bersama angin” sehingga anaknya selalu mandesak sang ayah untuk menulis agar pengetahuan yang dimilikinya tidak hilang termakan umur.

Dari kisah itulah pikiranku mulai terbuka untuk memikirkan sebuah tulisan, yang pertama terbersit adalah judul apa yang akan ku buat, kemudian dari mana aku mengawali tulisanku. Aku terus terdiam dan terus mencoba berpikir bagaimana membuat sebuah tulisan yang bermanfaat serta tidak membosankan bagi pembacanya, karena aku takut tulisan yang ku buat membuat pembaca bosan.

Setelah berpikir berulang kali, bagiku hal tersebut tidaklah terlalu penting karena yang lebih penting adalah “kapan aku mulai menulis” sebuah tindakan nyata yang harus dilakuakan untuk mengawali sebuah tulisan. Tapi ada kendala disaat aku mencoba menulis yaitu “mustahil bisa menulis tanpa membaca” begitu pula sebaliknya kedua hal tersebut akan saling mendukung.

Aku menyesal kenapa dari dulu aku tidak terlalu suka membaca, karena sekarang aku mengerti “tidak mau membaca sama halnya dengan membodohi diri sendiri’. Yah.. apa boleh buat waktu tidak dapat diulang, yang penting mulai sekarang aku harus berusaha mengubah diri dan mulai membaca dan membuat membuat sebuah tulisan.

Inilah kali pertamanya aku membuat tulisan, meskipun masih banyak kekurangan dan tidak memiliki tujuan yang jelas tapi ada sedikit pesan yang bisa aku sisipkan sebagai motifasi bagi pembaca “dengan membaca kita bisa menjadi penulis yang baik”, intinya jangan pernah takut untuk menulis meskipun tulisanmu membosankan bagi pembacanya, karena belum tentu pembaca mampu membuat sebuah tulisan seperti apa yang telah kamu buat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar